Pages

Kamis, 30 Oktober 2014

Pengambilan Data Tentang Kestabilan Unjuk Kerja Kecepatan Akses Internet

1. Landasan Teori

    Pada bagian ini akan dicari tahu nominal RTT dengan rentang tertentu yang sering muncul. Percobaan ini menggunakan Probabilitas Distribution Function (PDF) dan Cummulative Distribution Function (CDF) untuk mengetahui bentuk distribusi data RTT selama pengukuran dalam rentang waktu tertentu.

1.2 Fungsi Kepadatan Probabilitas (pdf)
 
     Fungsi kepadatan probabilitas (probabilty density function) merupakan suatu fungsi yang menyatakan nilai kemungkinan terjadinya kejadian tertentu (s) dan dituliskan dengan:
f (s) = P (S=si)
 Fungsi kepadatan probabilitas mempunyai beberapa sifat, antara lain:
  1. 0 ≤ f(si) ≤ 1, hal itu karena nilai kemungkinan berada pada range 0 s/d 1, dimana :
  •  0 berarti tidak akan terjadi
  • 1 berarti pasti terjadi.
  1. Jumlah fungsi dari seluruh kejadian itu adalah 1 (pasti terjadi). 
1.3 Fungsi Kepadatan Kumulatif (cdf)

    Fungsi kepadatan kumulatif (Cumulative Density Functon) adalah suatu fungsi yang menyatakan probabilitas terjadinya kejadian sampai kejadian tertentu. Definisi fungsi kepadatan kumulatifF(si) adalah probabilitas terjadinya semua kejadian S, mulai dari s1, sampai dengan si.
 

2. Langkah-langkah Percobaan
1. Pertama-tama tentukan ukuran paket yang digunakan, yaitu 64B, 128B, 512B dan 1024 B. Selanjutnya dengan aplikasi ping, lakukan proses ping untuk setiap ukuran paket tersebut diatas sebanyak 1000 iterasi. PENTING ! pada bagian ini hasil ping yang request time out tidak diperhitungkan, artinya 1000 nilai RTT harus didapatkan. 

2. Oleh karena itu untuk antisipasi hasil request time out, naikkan angka iterasinya misal 1100. Jumlah iterasi 1000 ini didasarkan pada lama pengukuran sebagai tingkat variasi untuk mendapatkan hasil yang maksimal, selain 1000 anda juga bisa menggunakan angka 500, namun tentunya semakin sedikit iterasinya semakin sedikit variasi hasil pengukuran yang didapatkan. 


3. Kemudian olah hasil pengukuran dengan aplikasi spread sheet seperti cara sebelumnya. Dari hasil nilai 1000 RTT tersebut urutkan dari terkecil sampai terbesar. 

4. Kemudian ditentukan nilai BIN=25 ms sebagai rentang nilai RTT pada grafik PDF dan CDF. Note: Ketentuan nilai BIN akan mempengaruhi bentuk kurva yang dihasilkan, semakin kecil BIN semakin halus kurvanya. Data PDF diperoleh dengan menambahkan nilai RTT terkecil dengan BIN dan selanjutnya disebut dengan range data RTT pertama.

5.Selanjutnya dapatkan range data RTT berikutnya sampai pada nilai RTT terbesar. Buat grafik PDF seperti pada gambar 1 dibawah yang menunjukkan probabilitas kemunculan range nilai RTT terhadap total jumlah nilai RTT yang random.


3. Hasil dan Analisa
3.1 Tampilan Command Prompt Pengambilan Data

     Untuk pengambilan data akses internet ke server tujuan yaitu www.detik.com, maka kita perlu mengetikkan perintah pada command prompt dengan perintah :
ping www.detik.com -n 1100 -l paket data -i 225 >paket data.txt.
dan untuk Request Time Out (RTO) tidak diperhitungkan dalam pengumpulan data.

3.2 Grafik PDF dengan paket data 64, 128, 512, dan 1024 byte.





      Dari hasil grafik PDF dengan paket data 64, 128, 512, dan 1024 byte diatas dapat dilihat perbandingan diantara keempat paket data tersebut. Pada paket data 64 byte dan 128 byte hanya terdapat dua range karena yaitu untuk paket data 64 byte range pengumpulan data pertama antara 111-136 dan antara 137-162. Sedangkan untuk paket data 128 byte range pengumpulan data antara 128-153 dan antara 154-179. Kedua paket data tersebut dapat dikatakan stabil karena waktu untuk pengiriman dan sebaliknya konstan. Artinya waktunya tidak berubah jauh antara setiap pengiriman data yang dilakukan sebanyak 1000 kali. Sedangkan paket data dua yang lain yaitu 512 byte dan 1024 byte memiliki range yang banyak dengan bentuk grafik terhadap distribusi pdfnya tidak konstan. Artinya adanya naik dan turun pdf. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dari distribusi pdf diatas menunjukan dengan paket data 64 dan 128 byte lebih baik unjuk kerja akses internetnya dibandingkan dengan paket data 512 dan 1024 byte.

3.3 Grafik CDF dengan paket data 64, 128, 512, dan 1024 byte.







      Dari grafik cdf dengan paket data 64, 128, 512, dan 1024 byte dapat dilihat bahwa yang memiliki bentuk grafik yang curam adalah paket data 64 dan 128 byte, karena kenaikan atau kecuraman menuju angka 1 menunjukkan bahwa akses jaringan ke server tujuan stabil atau bagus. Sedangkan bentuk grafik yang kurang curam yaitu pada paket data 512 dan 1024 byte, artinya akses jaringan ke server tujuan kurang stabil atau tidak bagus. Penyebabnya bisa jadi karena paket datanya terlalu besar dan kapasitas bandwitdh yang terlalu kecil. Jadi, dapat disimpulkan bahwa bentuk grafik yang curam pada distribusi cdf menuju angka 1 menunjukkan kestabilan akses jaringan internet.

Senin, 27 Oktober 2014

Web Server Pada OS Ubuntu 12.04

1. Landasan Teori
1.1 Pengertian Web Server
   Web server merupakan software yang memberikan layanan data yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman - halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Macam - macam web server diantaranya :
  • Apache
  • Microsoft windows Server 2003 Internet Information Services (IIS)
  • Lighttpd
  • Sun Java System Web Server
  • Xitami Web Server
  • Zeus Web Server
  • Nginx

1.2 Pengertian dan Keunggulan Apache
     Apache merupakan web server yang paling banyak dipergunakan di Internet. Program ini pertama kali didesain untuk sistem operasi lingkungan UNIX. Namun demikian, pada beberapa versi berikutnya Apache mengeluarkan programnya yang dapat dijalankan di Windows NT. Apache mempunyai program pendukung yang cukup banyak. Hal ini memberikan layanan yang cukup lengkap bagi penggunanya.
 
Beberapa dukungan Apache :
1. Kontrol Akses.
Kontrol ini dapat dijalankan berdasarkan nama host atau nomor IP
2. CGI (Common Gateway Interface)
Yang paling terkenal untuk digunakan adalah perl (Practical Extraction and Report Language),
didukung oleh Apache dengan menempatkannya sebagai modul (mod_perl)
3. PHP (Personal Home Page/PHP Hypertext Processor); Program dengan metode semacam CGI, yang memproses teks dan bekerja di server. Apache mendukung PHP dengan menempatkannya sebagai salah satu modulnya (mod_php). Hal ini membuat kinerja PHP menjadi lebih baik 
4. SSI (Server Side Includes) Merupakan sebuah metode untuk memasukkan konten dari sebuah file ke file lainnya. Misalnya saja anda memiliki file bernama navigation.ssi berisi kode HTML untuk navigasi anda. Kemudian anda bisa menambahkan beberapa kode ke halaman anda untuk menunjukkan dimana inlude file ini berada. Saat server tempat website anda dimintai halaman yang berisi SSI, server pertama-tama akan mem-parse halaman ini, menemukan file yang diperlukan untuk melengkapi halaman, kemudian menyusunnya bersama-sama untuk membentuk sebuah halaman website.

Web server Apache mempunyai kelebihan dari beberapa pertimbangan di atas : 
1. Apache termasuk dalam kategori freeware 
2. Apache mudah sekali proses instalasinya jika dibanding web server lainnya seperti NCSA, IIS, dan lain-lain. 
3. Mampu beroperasi pada berbagai platform sistem operasi. 
4. Mudah mengatur konfigurasinya. Apache mempunyai hanya empat file konfigurasi. 
5. Mudah dalam menambahkan peripheral lainnya ke dalam platform web servernya.

Fasilitas atau ciri khas dari web server Apache adalah : 
1. Dapat dijadikan pengganti bagi NCSA web server 
2. Perbaikan terhadap kerusakan dan error pada NCSA 1.3 dan 1.4. 
3. Apache merespon web client sangat cepat jauh melebihi NCSA. 
4. Mampu di kompilasi sesuai dengan spesifikasi HTTP yang sekarang. 
5. Apache menyediakan feature untuk multihomed dan virtual server. 
6. Kita dapat menetapkan respon error yang akan dikirim web server dengan menggunakan file atau skrip. 
7. Server apache dapat otomatis berkomunikasi dengan client browsernya untuk menampilkan tampilan terbaik pada client browsernya. Web server Apache secara otomatis menjalankan file index.html, halaman utamanya, untuk ditampilkan secara otomatis pada clientnya. 
8. Web server Apache mempunyai level-level pengamanan. 
9. Apache mempunyai komponen dasar terbanyak di antara web server lain. 
10. Ditinjau dari segi sejarah perkembangan dan prospeknya, Apache web server mempunyai prospek yang cerah. Apache berasal dari web server NCSA yang kemudian dikembangkan karena NCSA masih mempunyai kekurangan di bidang kompatibilitasnya dengan sistim operasi lain. Sampai saat ini, web server Apache terus dikembangkan oleh tim dari apache.org. 
11. Performasi dan konsumsi sumber daya dari web server Apache tidak terlalu banyak, hanya sekitar 20 MB untuk file-file dasarnya dan setiap daemonnya hanya memerlukan sekitar 950 KB memory per child. 
12. Mendukung transaksi yang aman (secure transaction) menggunakan SSL (secure socket layer). 
13. Mempunyai dukungan teknis melalui web. 
14. Mempunyai kompatibilitas platform yang tinggi. 
15. Mendukung third party berupa modul-modul tambahan.
 (dikutip dari : ucu.suryadi.my.id/download/3.html).

1.3 Pengertian dan Perkembangan HTML
      HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markah  yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet dan pemformatan hiperteks sederhana yang ditulis dalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi. Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam perangkat lunak pengolah kata dan disimpan dalam format ASCII normal sehingga menjadi halaman web dengan perintah-perintah HTML. 

      Bermula dari sebuah bahasa yang sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut dengan SGML  (Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML dibuat oleh kolaborasi Caillau TIM dengan Berners-lee Robert ketika mereka bekerja di CERN pada tahun 1989 (CERN adalah lembaga penelitian fisika energi tinggi di Jenewa).

        Sejarah HTML dimulai pada tahun 1980, IBM memikirkan pembuatan suatu dokumen yang akan mengenali setiap elemen dari dokumen dengan suatu tanda tertentu. IBM kemudian mengembangkan suatu jenis bahasa yang menggabungkan teks dengan perintah-perintah pemformatan dokumen. Bahasa ini dinamakan Markup Language, sebuah bahasa yang menggunakan tanda-tanda sebagai basisnya. IBM menamakan sistemnya ini sebagai Generalized Markup Language atau GML. 

       Tahun 1986, ISO menyatakan bahwa IBM memiliki suatu konsep tentang dokumen yang sangat baik, dan kemudian mengeluarkan suatu publikasi (ISO 8879) yang menyatakan markup language sebagai standar untuk pembuatan dokumen-dokumen. ISO membuat bahasa ini dari GML milik IBM, tetapi memberinya nama lain, yaitu SGML (Standard Generalized Markup Language). ISO dalam publikasinya meyakini bahwa SGML akan sangat berguna untuk pemrosesan informasi teks dan sistem-sistem perkantoran. Tetapi di luar perkiraan ISO, SGML dan terutama subset dari SGML, yaitu HTML juga berguna untuk menjelajahi internet. Khususnya bagi mereka yang menggunakan World Wide Web. Versi terakhir dari HTML saat ini adalah HTML5. (dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/HTML).

2. Langkah - Langkah dan Hasil Pembuatan Web Server Apache HTML
1. Langkah pertama adalah menginstal web server apache pada sistem terminal ubuntu dengan mengetikkan perintah apt-get install apache2, seperti gambar dibawah ini :


2. Kemudian kita harus menunggu loading penginstalan web server apache ini hingga muncul perintah atau coding pada terminal yaitu ldconfig deferred processing now taking place. seperti pada gambar dibawah ini :

3.Setelah penginstalannya selesai, baru kita ketikkan perintah cd /var/www untuk membuat directory file pada folder www dalam folder var. Kemudian kita lihat directory filenya dengan mengetikkan ls, maka akan muncul index.html. Artinya alamat web server telah dibuat dalam bentuk directory file. 

4. Kemudian kita bisa melihat tampilan halaman web server dengan mengetikkan localhost/index.html pada browser mozilla firefox, maka akan keluar tampilan dengan kata it work.

5. Kemudian kita bisa mengubah alamat web server ini dengan nama kita sendiri seperti aufar.html dengan mengetikkan perintah pada terminal yaitu gedit aufar.html.

6. Kemudian didalam file aufar.html ini kita bisa memasukkan program sederhana untuk tampilan halaman web server. Untuk programnya sendiri kita bisa mencari di internet. Dan hasilnya bisa kita lihat di browser dengan mengetikkan alamat yaitu localhost/aufar.html seperti gambar dibawah ini :




7. Langkah - langkah diatas merupakan tampilan halaman web server dengan pengaturan ip secara otomatis atau secara dhcp. Dimana ip addressnya direquest dari server.

8. Untuk tampilan halaman web server dengan pengaturan ip secara static dapat kita lakukan dengan terlebih dahulu mengubah atau mengkonfigurasi ip address pada terminal di ubuntu. Dengan mengubah ip addressnya yaitu 192.168.1.4. Seperti gambar berikut :


9. Kemudian setelah ip staticnya dikonfigurasi, kita bisa melihat tampilan web servernya tanpa terkoneksi dengan jaringan internet dengan mengetikkan 192.168.1.4/aufar.html pada browser mozilla firefox, seperti gambar berikut :


10. Web Server diatas menampilkan deskripsi diri pembuat, dimana untuk mengeditnya bisa dilakukan seperti pada langkah nomor 6.

Rabu, 22 Oktober 2014

Analisa Hasil RTT (Round Trip Time)

1. Pendahuluan
 
    Pengguna internet di indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun seiring berkembangnya muatan informasi dan bergesernya karakteristik masyarakat Indoensia menjadi information oriented. Kondisi ini dapat dengan mudah ditemui di masyarakat perkotaan dan bahkan di masyarakat pedesaan dengan ditandai munculnya beberapa tempat akses internet seperti warnet atau bahkan jaringan 2.5G-3G yang mudah diakses dengan modem GSM atau CDMA.
    Perkembangan yang positif ini bukannya tanpa masalah, dan yang paling mudah dideteksi adalah permasalahan di sisi user yaitu perihal lambatnya kecepatan akses akibat kondisi jaringan yang kurang baik dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Pada praktikum ini mahasiswa melakukan analisis sederhana tentang unjuk kerja jaringan akses internet yang digunakan. Data yang digunakan berupa ukuran round trip time (RTT) dari PC pengguna ke server web tujuan. Aplikasi yang digunakan yaitu PING dan Spread Sheet untuk mengolah data  dan membuat grafik. (Modul Praktikum Manajemen Jaringan)


1.1 Pengertian PING dan Round Trip Time (RTT)

       PING singkatan dari Packet Internet Gropher, secara pengertian PING adalah sebuah program utilitas yang digunakan untuk memeriksa konektivitas jaringan berbasis teknologi Transmission Control/Internet Protocol (TCP/IP). Dengan menggunakan utilitas ini, dapat diuji apakah sebuah komputer terhubung dengan komputer lainnya. Hal ini dilakukan dengan cara mengirim sebuah paket kepada alamat IP yang hendak diuji coba konektivitasnya dan menunggu respons darinya. Nama "PING" berasal dari sonar sebuah kapal selam yang sedang aktif, yang sering mengeluarkan bunyi PING ketika menemukan sebuah objek. Sedangkan Round Trip Time atau RTT adalah waktu yang dibutuhkan oleh client dalam mengirimkan suatu data menuju server dan kemudian paket data tersebut dikembalikan oleh server kepada user.


2. Langkah Percobaan
  1. Gambarkan topologi jaringan dari PC anda sampai ke internet, dilengkapi dengan informasi bandwitdh pada tiap-tiap saluran.
  2. Pilih situs yang menjadi target untuk dianalisa kualitas akses internet dari PC ke server situs tersebut.
  3. Pengambilan data pengaruh ukuran paket terhadap RTT, lakukan perintah ping ke situs target dengan jumlah 15 iterasi untuk masing-masing ukuran paket 8, 16, 32, 64, 128, 256, 512, 1024, 1500, 2000, 2500, 3000 byte. Kemudian buatlah tabel di microsoft excel perbandingan antara ukuran paket terhadap rata-rata RTT. Kemudian buatlah grafik dengan sumbu X sebagai ukuran paket dan sumbu Y sebagai nilai rata-rata RTT. Grafik ini menggambarkan respon time dari server situs target ke PC anda.
      Berikut tampilan command prompt hasil pengumpulan data untuk perintah melakukan ping ke situs detik.com dengan jumlah iterasi ping 15 kali dengan ukuran paket ping dari 8 sampai 3000 byte dan TTL 225. Kemudian hasil ping di capture dan disimpan ke file text dengan nama dari 8.txt sampai 3000.txt :


3. Hasil dan Analisa
3.1. Topologi Jaringan 
     Topologi jaringan yang dirancang dibawah ini dimulai dari laptop (user)  menuju server tujuan yaitu www.detik.com dengan menggunakan wireless yang ada dikampus PCR.
      Berdasarkan gambar topologi jaringan diatas dapat diketahui bahwa trafik atau jalur perjalanan paket data dari laptop (user) ke server www.detik.com terdapat delapan 8 router. Delapan router ini merupakan jalur atau rute yang dilalui paket data dari laptop (user). Router pertama adalah hotspot.pcr.ac.id dengan ip address 172.18.10.1. Router kedua dengan ip address 113.212.116.33. Router ketiga dengan ip address 10.10.10.189. Router keempat edge0-ro0.wanxp.net.id dengan ip address 113.212.123.1. Router kelima ip-184-153.moratelindo.co.id dengan ip address 202.43.184.153. Router keenam ip-203-176-181-193.cepat.net.id dengan ip address 203.176.181.193. Router ketujuh detik.openxp.net dengan ip address 218.100.36.9. Router kedelapan dengan ip address 203.190.244.34 dan server tujuan yaitu www.detik.com dengan ip address 203.190.241.43.



3.2. Tabel dan Grafik Hasil Round Trip Time atau RTT


Berikut grafik dari tabel hasil Round Trip Time (RTT) diatas :




         Dari tabel dan grafik diatas kita dapat mengetahui perbandingan antara ukuran paket data yang dikirim user menuju server tujuan terhadap waktu rata-rata round trip time dan jumlah request time out. Waktu rata-rata round trip time atau waktu rata-rata yang dibutuhkan masing-masing ukuran paket data berbeda-beda. Waktu rata-rata yang paling lama adalah ukuran paket adalah 32 byte. Namun jumlah request time out atau error pengirimannya hanya 0. Hal ini disebabkan karena pada saat melakukan ping dengan ukuran paket data 32 byte kondisi trafik atau jalur yang dilalui sedang mengalami kepadatan. Sehingga terjadi delay atau waktu tunda yang lama menyebabkan waktu rata-rata pengiriman ke server tujuan dan sebaliknya besar yaitu 81 ms. Sedangkan waktu rata-rata yang paling cepat adalah ukuran paket data 256 byte dan 1024 byte. Waktu rata-rata round trip timenya adalah 26 ms. Hal ini dikarenakan jalur atau trafik yang dilalui saat melakukan ping pengiriman paket data tidak mengalami kepadatan. Jadi, waktu rata-rata yang diperlukan dalam jaringan (Round Trip Time) dari user menuju server tujuan dipengaruhi oleh besar ukuran paket data, kapasitas jalur atau bandwidth dan kondisi jalur atau trafik yang dilalui.