Pages

Rabu, 26 November 2014

Instalasi dan Konfigurasi Cacti pada Ubuntu 12.04

1. Landasan Teori
1.1 Pengertian Cacti
   Cacti adalah salah satu software yang digunakan untuk keperluan monitoring yang banyak digunakan saat ini. Cacti menyimpan semua data/informasi yang dperlukan untuk membuat grafik dan mengumpulkan dengan database MySQL. Untuk menjalankan Cacti, diperlukan software pendukung seperti MySQL, PHP, RRDTool, net-snmp, dan sebuah webserver yang support PHP seperti Apache atau IIS.
      Cacti adalah salah satu aplikasi open source yang merupakan solusi  pembuatan grafik network yang lengkap yang didesign untuk memanfaatkan kemampuan fungsi RRDTool sebagai  peyimpanan data dan pembuatan grafik. Cacti menyediakan pengumpulan data yang cepat, pola grafik advanced, metoda perolehan multiple data, dan fitur pengelolaan user. Semuanya dikemas secara intuitif, sebuah interface yang mudah digunakan  mudah dipahami untuk local area network hingga network yang kompleks dengan ratusan device. Dengan menggunakan cacti kita dapat memonitor trafik yang mengalir pada sebuah server dan Cacti juga merupakan frontend dari RRDTool yang menyimpan informasi kedalam database !MySQL dan membuat graph berdasarkan informasi tersebut. Proses pengambilan data (lewat SNMP maupun skrip) sampai kepada pembuatan gambar (graph) dilakukan menggunakan bahasa pemrograman PHP.

Cacti dapat digambarkan sebagai :
a. Data Retreval
   Hal pertama yang dilakukan oleh Cacti adalah mengumpulkan data. Data dikumpulkan dengan Poller yang dieksekusi oleh Operating System. Interval pengumpulan data atau dengan kata lain eksekusi Poller dapat kita atur melalui fasilitas penjadwalan yang tersedia di Operating System seperti crontab.
b. Data Storage 
    Data yang telah dikumpulkan oleh Poller, selanjutnya akan disimpan secara teratur di bawah /rra. Untuk proses ini, cacti menggunakan Round Robin Database (RRD) dimana data akan ditata dalam urutan waktu (time-series). Data yang dapat berupa trafik jaringan, suhu mesin, server load average, mounting load dan lainnya berbentuk file berekstensi. rra dan selanjutnya siap dipresentasikan dalam bentuk grafik.
c. Data Presentation
    Keutamaan penggunaan RRDtool adalah fungsi grafiknya. Data-data yang tertata dalam /rra akan di presentasikan dalam grafik dan ditampilkan oleh web server yang kita gunakan. Cacti juga menyediakan halaman pengaturan grafik untuk memudahkan kita memanajemen gambar-gambar yang ingin kita tampilkan serta cara menampilkannya.

1.2 Paket-Paket Yang Dibutuhkan sebelum Instalasi Cacti
  • php-snmp
  • rrdtool
  • net-snmp & net-snmp-utils
  • httpd
  • php
  • php-mysql
  • mysql
  • mysql-server
2. Langkah-langkah Instalasi dan Konfigurasi Cacti 
     Berdasarkan landasan teori kita harus menginstalasi atau menambahkan paket-paket yang dibutuhkan sebelum menginstalasi Cacti. Dari kejadian yang pernah saya alami, untuk menginstalasi atau menambah paket-paket tersebut sangat rumit, karena ada beberapa paket yang terkait dengan dependensinya. 
    Setelah semua paket-paket yang dibutuhkan telah berhasil di instalasi atau ditambahkan, maka kita masuk dengan langkah - langkah berikut :

1. Membuka terminal pada ubuntu, kemudian untuk masuk ke dalam rootnya masukkan perintah :

# sudo su
# password : <password hostname masing2 pc>

2. Kemudian jika paket-paket diatas belum terinstalasi, maka dapat melakukan penginstalan dengan memasukkan perintah :


#apt-get install apache2 apache2-common apache2-mpm-prefork apache2-utils libapache2-mod-php5 php5-cli php5-common php5-cgi

3. Perintah tersebut akan menginstal paket apache2 dan web server dengan php supportnya, kemudian dilanjutkan dengan menginstal mysql server dan php supportnya dengan memasukkan perintah berikut :
 
#apt-get install mysql-server mysql-client libmysqclient16-dev php55-mysql make gcc g++ cgilib libfreetype6 libttf-dev libttf2 libpngwriter0-dev libpng3-dev libfreetype6-dev libart-2.0-dev snmp

4. Setelah berhasil yang diatas, selanjutnya melakukan restart lagi apachenya dengan perintah berikut :

# /etc/init.d/apache2 restart

5. Selanjutnya instalasi RRDTool dengan perintah berikut :

# apt-get install rrdtool

6. Kemudian setelah semua paket-paket tersebut selesai terinstalasi, selanjutnya lakukan instalasi cacti dengan perintah berikut :

# apt-get install cacti

7. Setelah di Instalasi, akan muncul pemilihan webserver, pilih apache2 kemudian OK.

8. Selanjutnya, akan muncul tampilan Configure Cacti. Pilih <Yes>
9. Kemudian akan muncul konfigure mysql-server dan masukkan passwordnya dan kemudian OK, seperti tampilan berikut :


10. Selanjutnya melakukan konfigurasi di browser mozilla firefox, masukkan alamat http://localhost/cacti/ pada address bar nya. Akan muncul tampilan halaman login pertama, untuk login pertama masukkan account sebagai berikut :


11. Setelah berhasil login, selanjutnya akan muncul tampilan seperti dibawah ini. Kemudian klik menu device dan kemudian klik add (sebelah kanan atas)

 

12. Kemudian isi menu form pada tampilan berikut :


13. Maka akan muncul tampilan seperti berikut :


 14. Pada bagian associated data query pilih add data query = SNMP-Interface Statistic dengan index-method = Uptime Goes Backward, lalu klik add
15. Jika konfigurasi tadi tidak ada error di SNMPnya, selanjutnya klik save.
16. Pada menu device klik device yang sudah dibuat localhost, selanjutnya klik create graphs for this host.
17. Centang semua graph yang muncul dan di bagian action pilih Place on a Tree, kemudian klik go, seperti tampilan berikut :


 18. Selanjutnya akan timbul tampilan Place on a Tree (Default Tree)

  
19. Tampilan di graph akan muncul device localhost, awalnya memang grafiknya tidak muncul karena perlu waktu untuk query data ke device localhost. Setelah beberapa menit akan muncul trafik data untuk tiap interface yang sudah kita centang sebelumnya.
Berikut tampilan output default tree : 




 
Keterangan gambar : pada grafik diatas merupakan hasil grafik pemakaian jaringan internet menggunakan localhost. Ada beberapa grafik yang ditampilkan tidak terlalu baik. Hal ini disebabkan dalam pengambilan data memerlukan waktu agar gambar graph tampil baik ketika kita menggunakan jaringan internet yang berlokasi di kampus Politeknik Caltex Riau. Setelah menunggu dalam rentan waktu yang cukup lama hasil output sudah mulai nampak perubahannya. Monitoring dengan cacti ini bertujuan untuk mengetahui trafik jaringan yang sedang berlangsung pada PC user ke jaringan internet PCR.

Kamis, 20 November 2014

Analisa Hasil Monitoring Jaringan Sederhana dengan SNMP dan MRTG

1. Landasan Teori
1.1 Pengertian MRTG
    MRTG (the Multi Router Traffic Grapher) Adalah aplikasi yang digunakan untuk memantau beban trafik pada link jaringan. MRTG akan membuat halaman HTML yang berisi gambar yang mengambarkan trafik melalui jaringan secara harian, mingguan, bulanan dan tahunan. MRTG dibuat oleh Tobies Oetiker menggunakan Perl dan C dan tersedia untuk sistem operasi UNIX dan Windows NT. 
(dikutip dari id.wikipedia.org/wiki/MRTG)

1.2 Sejarah MRTG
     Multi router traffic grapher pertama kali dibuat oleh Tobias Oetiker pada tahun 1994 pada saat itu jaringan internet yang dipunya oleh sang penemu memiliki sambungan internet dengan kecepatan 64 Kbps yang menghubungkan lebih dari 1000 unit komputer. Hal ini membuat user sangat tertarik untuk mengetahui keadaan status jaringan terutama pada router utamanya. Pada situasi seperti ini membuat sang penemu Tobias Oetiker membuat program yang membuat update secara periodic dalam bentuk graphic berbasis web tentang load trafik link internet (router utama). 
     Setiap lima menit program tersebut meminta data “octet counter” dari gateway router universitas De Montfort di kota Leicester, UK tempat Tobias Oetiker ini bekerja. Hal ini nantinya dikembangkan dalam bentuk skrip perl yang dapat dikonfigurasi dengan mudah yang disebut MRTG-1 pada saat beliau mengeluarkan pada internet pada tahun 1995.Pada saat pertama kali digunakan umum penemu banyak menerima komplain dari pengguna karna software ciptaanya berjalan sangat lambat. 
    Menurut beliau hal ini dikarenakan program ciptaanya sangat tidak efisien dan semua krip ditulis dalam bahasa pemrograman perl, kemudian dibantu oleh seorang temannya Dave Rand menulis ulang semua program MRTG-1 semua skrip-skripnya ditulis ulang kedalam bahasa C, ternyata hal ini dapat meningkatkan kecepatan dari MRTG-1 dengan factor 40 kali. Keberadaan MRTG dengan memonitoring web-based ini tidak meningkatkan kapasitas link jaringan, tapi data trafik yang disediakan oleh MRTG ini dapat menjadi acuan bagi admin jaringan untuk melihat apakah link jaringan yang ada masih layak digunakan atau perlu tambahan bandwitch lagi.

1.3 Cara Kerja MRTG
      Data hasil logging olah MRTG disimpan dlam file ASCII, file ini akan ditulis ulang setiap lima menit sekali sesuai dengan update yang dilakukan oleh MRTG dan secara instant digabungkan dan dianalisis sehingga file logging tersebut membesarnya terkendali. File logging tersebut hanya digunakan untuk menyimpan data yang dibutuhkan untuk menggambar pada halaman web. Grafik ini dikonversi ke format GIF dari format PNM menggunakan tool pnmtogif. 
      Konfigurasi ini yang mengakibatkan MRTG terbatas untuk memonitor sekitar dua puluh router dari workstation.Kendala lain yang sangat potensial bagi user adalah adalah tool smnpget dari package CMU SNMP yang diperlukan oleh MRTG untuk mengumpulkan data. Paket CMU SNMP ini sangat sulit untuk dikompilasi pada berbagai macam platform waktu itu.Karna keterbatasan-keterbatasan diatas maka penemu dan rekannya melakukan perombakan pada MRTG versi pertama, mereka membuat sebuah program rateup yang memecah MRTG dalam masalah kinerja dengan mengimplementasikan dua hal subprogram dalam MRTG yang menghabiskan CPU paling banyak dalam bahasa C dan menghilangkan subprogram tersebut ke dalam skrip perl MRTG. 
    Rateup ini melakukan penulisan ke file log dan menggambar grafik. Masalah portabilitas SNMP diselesaikan dengan mengganti snmpget dari CMU SNMO ke modul SNMP perl yang ditulis dalam bahasa perl secara murni, dengan begitu masalah platform dapat teratasi.Asumsi dasar untuk mendesain file log MRTG versi baru adalah ketertarikan pada informasi secara detail tentang load jaringan dikurangi secara proporsional dalamsatuan waktu untuk memungkinkan antara koleksi data dan analisisnya, konfigurasi ini memungkinkan implementasi dari file log yang menyimpan data trafik dengan mengurangi resolusi ke dalam masa lalu. Data yang umurnya lebih dari dua tahun akan dihapus dari file log. Resolusi dari file log sama dengan resolusi dari file log yang ada pada grafik yang ditunjukkan pada halaman web. Data yang dihilangkan (lebih dari dua tahun) berguna agar pertumbuhanya terbatas dan tidak memerlukan kapasitas media penyimpanan yang besar.
(dikutip dari https://kelasjarkom.wordpress.com/category/multi-router-traffic-grapher-by-rinaldy-origenes-a/).


2. Analisa Hasil Grafik MRTG
    Untuk Monitoring Jaringan Sederhana dengan SNMP dan MRTG, penulis mengambil data grafik pada hari rabu, tanggal 19 November 2014 dibuka selama 4 menit 26 detik sejak diinstal 2 minggu yang lalu yaitu pada hari jum'at, tanggal 7 November 2014. Monitoringnya dilakukan pada jaringan LAN localhost dengan kegiatan browsing, streaming, dan downloading.






Keterangan dan Analisa Gambar Grafik diatas :
      Dapat dilihat penunjukkan warna hijau pada grafik "Daily" adalah kecepatan data yang masuk secara harian dengan rata-rata 5 menit. Maksimal kecepatan datanya adalah 7060.9 kB/s atau dalam persentase sebesar 56, 5% dan rata-rata kecepatan datanya adalah 6420,0 kB/s atau dalam persentase sebesar 51,4%. Sedangkan untuk keluaran data untuk maksimal kecepatan datanya adalah 7136,9 kB/s atau 57,1% dan rata-rata kecepatan datanya adalah 6488,4 kB/s atau 51,9%. Begitu juga untuk grafik secara mingguan, bulanan, dan tahunan.
      Artinya jaringan yang dimonitoring dapat berjalan dengan baik karena disebabkan maksimal kecepatan data untuk harian, mingguan, bulanan, dan tahunan sama yaitu untuk pemasukan (In) data sebesar 7060,9 kB/s dan untuk keluaran (Out) sebesar 7136,9 kB/s.
      Namun, penulis mengalami kendala ketika melakukan monitoring jaringan dengan SNMP dan MRTG. Pertama, Pengambilan data tidak bisa 1 jam atau 2 jam ketika jaringan sedang tidak bagus. Kedua, penulis tidak bisa memonitoring jaringan dengan SNMP dan MRTG dengan penggunaan ip gateway, hanya bisa dengan localhost saja.

Rabu, 19 November 2014

VoIP Server dengan Asterisk pada OS Ubuntu 12.04

1. Landasan Teori
1.1 Pengertian VoIP


    Voice over Internet Protocol (juga disebut VoIP, IP Telephony, Internet telephony atau Digital Phone) adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa. Definisi VoIP adalah suara yang dikirim melalui protokol internet (IP).
      Voice over IP telah diimplementasikan dalam berbagai macam jalan menggunakan hak milik dan standar serta protokol terbuka. Contoh protokol jaringan yang digunakan untuk mengimplementasikan VoIP meliputi:
  • H.323
  • Media Gateway Control Protocol (MGCP)
  • Session Initiation Protocol (SIP)
  • Real-time Transport Protocol (RTP)
  • Session Description Protocol (SDP)
  • Inter-Asterisk eXchange (IAX)
      Protokol H.323 adalah salah satu dari Protokol VoIP yang penerapannya ditemukan secara luas untuk lalulintas jarak jauh, seperti layanan Jaringan Area Lokal (LAN). Namun, karena perkembangan baru, protokol yang lebih kompleks seperti MGCP dan SIP, H.323 penyebaran semakin terbatas untuk membawa jarak jauh yang ada lalu lintas jaringan. Secara khusus, Session Initiation Protocol (SIP) telah mendapatkan penetrasi pasar luas VoIP. Sebuah implementasi milik penting adalah protokol Skype, yang sebagian didasarkan pada prinsip-prinsip peer-to-peer (P2P) jaringan.

1.2 Keuntungan dan Kelemahan VoIP

Keuntungan VoIP :
  • Biaya lebih rendah untuk sambungan langsung jarak jauh. Penekanan utama dari VoIP adalah biaya. Dengan dua lokasi yang terhubung dengan internet maka biaya percakapan menjadi sangat rendah.
  • Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang sudah ada untuk suara. Berguna jika perusahaan sudah mempunyai jaringan. Jika memungkinkan jaringan yang ada bisa dibangun jaringan VoIP dengan mudah. Tidak diperlukan tambahan biaya bulanan untuk penambahan komunikasi suara.
  • Penggunaan bandwidth yang lebih kecil daripada telepon biasa. Dengan majunya teknologi penggunaan bandwidth untuk voice sekarang ini menjadi sangat kecil. Teknik pemampatan data memungkinkan suara hanya membutuhkan sekitar 8kbps bandwidth.
  • Memungkinkan digabung dengan jaringan telepon lokal yang sudah ada. Dengan adanya gateway bentuk jaringan VoIP bisa disambungkan dengan PABX yang ada dikantor. Komunikasi antar kantor bisa menggunakan pesawat telepon biasa
  • Berbagai bentuk jaringan VoIP bisa digabungkan menjadi jaringan yang besar. Contoh di Indonesia adalah VoIP Rakyat.
  • Variasi penggunaan peralatan yang ada, misal dari PC sambung ke telepon biasa, IP phone handset.
Kelemahan VoIP :
  • Kualitas suara tidak sejernih jaringan PSTN. Merupakan efek dari kompresi suara dengan bandwidth kecil maka akan ada penurunan kualitas suara dibandingkan jaringan PSTN konvensional. Namun jika koneksi internet yang digunakan adalah koneksi internet pita-lebar / broadband seperti Telkom Speedy, maka kualitas suara akan jernih - bahkan lebih jernih dari sambungan Telkom dan tidak terputus-putus.
  • Ada jeda dalam berkomunikasi. Proses perubahan data menjadi suara, jeda jaringan, membuat adanya jeda dalam komunikasi dengan menggunakan VoIP. Kecuali jika menggunakan koneksi Broadband (lihat di poin atas).
  • Regulasi dari pemerintah RI membatasi penggunaan untuk disambung ke jaringan milik Telkom.
  • Jika belum terhubung secara 24 jam ke internet perlu janji untuk saling berhubungan.
  • Jika memakai internet dan komputer di belakang NAT (Network Address Translation), maka dibutuhkan konfigurasi khusus untuk membuat VoIP tersebut berjalan
  • Tidak pernah ada jaminan kualitas jika VoIP melewati internet.
  • Peralatan relatif mahal. Peralatan VoIP yang menghubungkan antara VoIP dengan PABX (IP telephony gateway) relatif berharga mahal. Diharapkan dengan makin populernya VoIP ini maka harga peralatan tersebut juga mulai turun harganya.
  • Berpotensi menyebabkan jaringan terhambat/Stuck. Jika pemakaian VoIP semakin banyak, maka ada potensi jaringan data yang ada menjadi penuh jika tidak diatur dengan baik. Pengaturan bandwidth adalah perlu agar jaringan di perusahaan tidak menjadi jenuh akibat pemakaian VoIP.
  • Penggabungan jaringan tanpa dikoordinasi dengan baik akan menimbulkan kekacauan dalam sistem penomoran. (dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Voice_over_IP).
1.3 Pengertian Asterisk
    Asterisk adalah software IP IPX untuk membuat sistem layanan komunikasi telepon melalui internet atau biasa disebut VoIP (Voice over Internet Protocol). Asterisk adalah software Open Source yang berjalan di Linux. Asterisk juga memungkinkan komunikasi antar pengguna telepon regular dengan telepon berbasis sip (sip phones).
(dikutip dari http://danangaditya.blogspot.com/2013/08/asterisk-adalah-software-ip-ipx-untuk.html).

1.4 Pengertian X-Lite (Salah Satu Jenis Softphone)
    X-Lite adalah sebuah aplikasi opensource pendukung VoIP yang menggunakan teknologi SIP (Session Initiation Protocol). X-Lite di kembangkan pertama sekali oleh Counter Path.  ada 2 release yang telah dikeluarkan untuk aplikasi ini yang mempunyai perbedaan feature. X-Lite 2.0 digunakan untuk Macintosh dan Linux yang menggunakan X-Pro code base dan X-Lite 3.0 untuk windows yang menggunakan eveBeam code base. X-lite 2.0 hanya untuk suara saja sedangkan X-Lite 3.0 sudah memiliki feature suara, video dan instant messaging atau media untuk chatting.
(dikutip dari https://mhs.blog.ui.ac.id/dony/2012/03/16/softphone/).

2. Langkah-langkah Installasi dan Konfigurasi VoIP Server
1.  Buka Terminal pada ubuntu, kemudian masukkan perintah sudo su dan inputkan passwordnya yaitu 234.
2. Langkah selanjutnya adalah menginstall asterisk dengan perintah seperti berikut :


3. Kemudian pada saat proses installasi akan muncul seperti gambar dibawah ini, kemudian isi dengan kode telepone negara masing-masing, untuk kode indonesia adalah 62.


4.  Langkah selanjutnya mengkonfigurasi file asterisk dengan memasukkan perintah berikut:


5. Sehingga akan muncul direktori file yang harus diedit sesuai dengan tampilan dibawah ini:


Keterangan gambar diatas :
  • 8001 dan 8002 merupakan nomor telepon, ini adalah ekstensi yang akan di jadikan alamat atau nomor teleponnya (untuk penerapannya kita akan menggunakan aplikasi X-Lite)
  • type merupakan untuk penandaan atau group
  • context merupakan nama pada context harus sama pada ekstensi.conf
  • username merupakan nama yang akan muncul ketika ada telepon masuk, dan boleh di isi nama.
  • secret merupakan password (bisa di isi sesuai keinginan)
  • host, untuk host dibiarkan dynamic saja. 
6. Setelah selesai pengedit, kemudian disimpan dengan tekan ctrl+X dan tekan Enter.
7. Langkah selanjutnya mengkonfigurasi extension.conf dengan memasukkan perintah seperti berikut :


8.  Sehingga akan muncul direktori file extension, kemudian edit isi file extension tersebut seperti tampilan dibawah ini :


9.  Setelah selesai pengedit, kemudian disimpan dengan tekan ctrl+X dan tekan Enter.
10. Kemudian lakukan restart dari editan file direktori extension tadi dengan memasukkan perintah :


11.  Barulah kita melakukan pengujian dengan menggunakan softphone. Jenis softphone yang digunakan adalah X-Lite.
12. Jika X-Litenya belum di install, anda bisa menginstallnya dengan mendownload aplikasi X-Lite di internet.
13. Setelah X-Lite selesai di install, kemudian lakukan penyettingan X-Litenya dengan cara pilih account settings. Isi sesuai dengan tampilan dibawah ini :



14. Jika konfigurasi X-Litenya selesai, langkah selanjutnya mencoba untuk menghubungi client dengan nomor yang satunya lagi yang telah disetting sebelumnya yaitu 8001. Sehingga tampilan bahwa menunjukkan client dengan nomor 8002 berhasil menghubungi client 8001 seperti tampilan gambar berikut :



Keterangan gambar : 
Gambar diatas menunjukkan bahwa client 1 dengan nomor 8002 berhasil menghubungi client 2 dengan nomor 8001. Sehingga Konfigurasi VoIP Server berhasil dilakukan.

Kamis, 13 November 2014

Installasi dan Konfigurasi SNMP dan MRTG

1. Landasan Teori
1.1 Pengertian SNMP (Simple Network Management Protocol)
     SNMP merupakan sebuah protokol jaringan yang didesain bagi pengguna khususnya administrator jaringan untuk memonitor aktifitas jaringan komputer dan mengontrol sebuah komputer atau server secara sistematis dari jarak jauh. SNMP bekerja dengan mengumpulkan data informasi dari elemen-elemen jaringan dengan parameter dan variabel tertentu dan menyimpannya dalam sebuah database.

1.2 Elemen-elemen pada SNMP
a. Manager, yaitu bertugas sebagai manajemen jaringan yangn mengumpulkan data informasi dari elemen-elemen jaringan yang ingin dimonitoring dan atau dikontrol. Bentuk dari manager ini berupa perangkat lunak yang didesain sedemikian rupa sekaligus memiliki fungsi antarmuka yang baik bagi penggunanya dalam hal ini network administrator jaringan. Perangkat lunak manager ini bisa di install di server yang sekaligus sebagai database server bagi data informasi SNMP, namun juga bisa di install pada dekstop atau laptop bahkan mobile device dengan syarat server databasenya terpisah.
 
b. MIB (Management Information Base), yaitu database dari data informasi yang dikumpulkan oleh manager dari agen yang tersimpan dalam database server. Struktur data dalam MIB ini bersifat hirarki dan memiliki aturan sedemikian rupa sehingga informasi setiap variabel dapat dikelola atau ditetapkan dengan mudah.[1]

c. Agen, yaitu suatu elemen jaringan yang dimonitoring atau dikontrol oleh manager. Pada umumnya perangkat jaringan seperti router dan server difungsikan sebagai agen dalam sistem manajemen jaringan. Hal ini disebabkan lalu lintas trafik data dengan jumlah yang besar melalui atau bermuara pada kedua perangkat jaringan tersebut. Setiap agen mempunyai database yang bersifat lokal dengan variabel-variabel tertentu, artinya secara default informasi disimpan dalam disk lokal dan digunakan oleh sistem operasi internal. Protokol SNMP yang diaktifkan pada suatu agen akan menjadikan data informasi agen seperti aktifitas trafik, dan keadaan proses di sistem internal dan kapasitas sistem dapat dikirim ke manager untuk dikelola lebih lanjut. 
(dikutip dari Modul Praktikum Manajemen Jaringan)

1.3 Cara Kerja SNMP
      Entitas yang dikelola, seperti server, akan menyimpan variabel-variabel yang berkaitan dengan pengelolaan jaringan. Variabel-variabel yang dapat diakses oleh Agent dikenal sebagai objek yang dikelola. Objek-objek yang dikelola tersebut didefenisikan sebagai sebuah hierarki pohon yang dikenal sebagai MIB (Management Information Base) dari suatu server.
     Pada protokol SNMP, server dapat melaporkan kejadian-kejadian yang signifikan ke NMS (Network Management Station) dengan mengirimkan pesan ataupun trap yang mengandung variabel-variabel yang berkaitan. Sebaliknya NMS juga dapat melakukan permintaan ke server terkait MIB yang dimilikinya untuk mengakses suatu data ataupun mengubah variabel dalam MIB secara remote (jarak jauh) menggunakan pesan GET (akses variabel) dan SET (ubah nilai variabel). Baik pada pesan trap, GET dan SET, keseluruhannya mempertukarkan informasi-informasi terkait jaringan dalam bentuk beberapa PDU (Protocol Data Unit). PDU tersebut mengandung informasi tentang variabel-variabel yang disimpan pada perangkat yang dikelola. Variabel-variabel ini memiliki nilai dan pengenal yang dilaporkan ke NMS sesuai dengan yang diperlukan.
(dikutip dari http://www.javan.co.id/mengenal-snmp/) 
  
Skema Komunikasi pada SNMP

Gambar 1. Skema Komunikasi pada SNMP 
(sumber : blogs.itb.ac.id).
  
Struktur dari SNMP
Gambar 2. Struktur SNMP

(sumber : Modul Praktikum Manajemen Jaringan).
  

2. Langkah-langkah dan hasil installasi dan konfigurasi SNMP dan MRTG
  
Pada tutorial penginstallan dan konfigurasi SNMP dibawah ini menggunakan OS Ubuntu versi 12.04, bisa juga menggunakan OS Windows, namun referensinya sedikit.
  
Tahapan 1 : Installasi dan konfigurasi SNMP
1. Buka terminal pada ubuntu, masukkan perintah berikut :


2. Kemudian masukkan password pada kotak merah diatas yaitu 123.
3. Sebelum melakukan penginstallan SNMP, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan tidak adanya SNMP dan atau SNMP Agent pada Ubuntu, maka lakukan pencopotan aplikasi dengan memasukkan perintah berikut :


4. Selanjutnya melakukan penginstallan SNMP dengan memasukkan perintah :


5. Setelah proses penginstallan selesai, maka SNMP akan membuat file konfigurasi SNMP di folder /etc/snmp/snmpd.conf. Langkah selanjutnya mengedit file tersebut dengan tex editor seperti vim atau nano. Masukkan perintah #nano /etc/snmp/snmpd.conf
maka akan muncul tampilan seperti berikut :


Hilangkan tanda # sebelum rocommunity public localhost, sehingga bentuknya seperti di dalam kotak kuning pada tampilan diatas.

6. Masih pada file editor SNMP, ganti nama pada sysLocation sesuai dengan nama host Ubuntu yang digunakan dan  sysContact sesuai nama atau email pengguna atau bisa keduanya. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengguna yang memonitoring snmp dan snmpd serta mengetahui identitas atau email pengguna. Berikut tampilannya :

Sebelum di edit :


Setelah di edit :


6. Kemudian disimpan hasil pengeditan file konfigurasi SNMP dengan menekan tombol ctrl+X dan tekan Enter.
7. Langkah selanjutnya restart snmpd agar konfigurasi yang telah dilakukan dapat berjalan dengan memasukkan perintah :  #/etc/init.d/snmpd restart
8. Pastikan tidak ada masalah atau error setelah perintah restart diatas. Selanjutnya melakukan pengetesan snmp sudah berjalan atau belum dengan perintah berikut :
#snmpwalk -v 2c -c public localhost
Keterangan :  Localhost pada perintah diatas bisa diganti dengan alamat PC atau server lain dan tentunya juga ip gateway atau router. 


Tahapan 2 : Installasi dan konfigurasi MRTG
MRTG Adalah aplikasi yang digunakan untuk memantau beban trafik pada link jaringan. MRTG akan membuat halaman HTML yang berisi gambar GIF yang mengambarkan trafik melalui jaringan secara harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
(sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/MRT)
 
1. Langkah pertama melakukan pengecekan terlebih dahulu pada ubuntu ada atau tidak ada aplikasi MRTG yang terinstall dengan memasukkan perintah :
dpkg -1|grep mrtg

2. Jika ada yang terinstal tetapi ingin menginstal ulang sendiri, maka lakukan remove instalan MRTG terlebih dahulu dengan perintah :
#apt-get remove mrtg --purge

3. Selanjutnya lakukan penginstalan MRTG dengan perintah :
#apt-get install mrtg
 
4. Selanjutnya mengkonfigurasi MRTG dengan memasukkan perintah :
#cfgmaker --global'workdir:/var/www/mrtg'--output /etc/mrtg.cfg public@localhost

5. Kemudian menampilkan grafik konfigurasi MRTG dengan cara mengenerate file index.html mrtg dengan memasukkan perintah berikut :
#indexmaker /etc/mrtg.cfg --columns=1 --output /var/www/mrtg/index.html

6. Jika Konfigurasi MRTG selesai, maka lakukan pengujian atau pengetesan dengan mengetikkan http://localhost/mrtg pada browser mozilla firefox, sehingga hasil akhirnya seperti tampilan berikut :


Keterangan : Setelah tampilan pada browser muncul, maka selanjutnya melakukan pemantauan atau memonitoring beban trafik pada suatu link jaringan.